Ibuku Telah Pergi
Ibuku telah pergi
Saat itu meski angin malam yang dingin mulai merasuk hingga ke tulang belulangku, tak sedikitpun membuatku beranjak dari peraduan wanita yang selama ini begitu tulus memberikan belaian kasih sayangnya.
Sesekali kupeluk tubuh yang terbujur tanpa daya itu, hangat tubunya memberikan ku kekuatan untuk terus bermunajat memohonkan ampunan dan kesembuhan untuk beliau yang sudah tidak lagi mampu membuka kedua kelopak matanya, hampir sebulan beliau terbaring tanpa bisa berbuat apa-apa, namun aku yakin beliau masih mendengar setiap kata-kata yang kuucapkan, yah.. hanya sekedar menceritakan sanak saudara yang hari itu membesuk ibu atau menceritakan harapan-harapan jika ibu kelak mendapat kesembuhan.
Ibuku telah pergi
Tepat pukul 00.23 kumelihat ibuku seperti tersedak dan tampak ada peluh dikening beliau, sontak kubisikkan kalimat tahlil di telinga ibuku dengan suara agak parau dan bergetar karena dadaku terasa berat dan penuh sesak hingga tak kusadari buliran air yang hangat keluar dari sudut mataku, setengah panik ku raba denyut nadi tangan ibuku, ku yakinkan lagi dengan berharap ada hembusan nafas keluar dari hidung ibuku.
Ibuku telah pergi
Saat itulah kurasakan seperti ada pukulan yang begitu menyakitkan menghujam dadaku, membuatku lunglai tak berdaya seolah tidak percaya dengan apa yang ku rasakan... tak lagi kudapati hembusan nafas yang hangat, tak lagi kudapati detak nadi di pergelangan tangannya, yang dari tangan itulah selama ini kuperoleh restu.
Ibuku telah pergi
Perlahan ku mulai sadar setelah ayahku dengan tegar membisikkan bahwa ibu sudah tidak sakit lagi, ibu sudah tenang menghadap pada sang pemilik jiwa.
Benar...ayahku benar, Kini ibuku sudah tidak sakit lagi, selamat jalan ibuku, kupastikan selama nafas ini berhembus doa-doa terbaik kan kupanjatkan di setiap sujudku.
Astaghfirullahalazim... Ibu engkau adalah wanita kuat yang merawat dan membesarkan anak-anaknya dengan penuh kasih sayang, sabar, dan tegas namun tetap bersahaja.
Dari beliau ku banyak belajar bagaimana hidup bermasyarakat, mengenal banyak orang dengan beragam karakter dan sifat, berbagi pada siapapun dengan tulus ikhlas, mencintai dan menghormati semua saudara.
Ibuku telah pergi
Ibuku... Kepergianmu bukan berati kau tiada, namun nama harummu tetap bersemayam di dalam relung hatiku. Masih teringat jelas ketika engkau mengajariku huruf-huruf hijaiyah setelah sholat magrib berjamaah, membimbingku membaca buku iqro', mengulang puluhan kali surat Al Fatihah meski saat itu aku merasa sudah bisa membacanya, begitulah ibuku sangat detail dan telaten dalam mendidik anak-anaknya.
Ya Allohu ya Robbi...ampunilah setiap khilaf beliau terimalah segala amal ibadah beliau, tempatkanlah beliau disyurgamu bersama orang-orang yang engkau kasihi dan tempatkanlah beliau di tempat terindah disisimu Aamiin aamiin yaa Rabbal alaamiin. #cu