Adab Bertamu Sesuai Tuntunan


Berkunjung ke rumah sanak saudara, teman, atau tetangga adalah hal yang biasa kita lakukan.  Namun, tahukah kamu bahwa ada adab atau tata krama bertamu yang diajarkan oleh Rasulullah SAW? 

Menjadi tamu yang baik bukan hanya soal sopan santun biasa, melainkan sebuah bentuk penghormatan dan kecintaan kepada sesama.  Mari kita teladani adab bertamu Rasulullah agar kunjungan kita selalu membawa berkah dan meninggalkan kesan positif.

Rasulullah SAW dikenal sebagai pribadi yang sangat ramah dan menghargai tamu.  Beliau bersabda,  “Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia memuliakan tamunya.” (HR. Bukhari dan Muslim).  Hadits ini menekankan betapa pentingnya memuliakan tamu, sebagai bentuk pengamalan iman kita.

Lalu, bagaimana adab bertamu yang dicontohkan Rasulullah?  Berikut beberapa poin penting:

Meminta izin sebelum masuk:  Sebelum memasuki rumah seseorang, kita wajib meminta izin terlebih dahulu.  Rasulullah SAW selalu mengajarkan untuk mengetuk pintu dan mengucapkan salam maksimal tuga kali sebelum masuk.  Hal ini menunjukkan rasa hormat dan menghargai privasi pemilik rumah

Tidak berlama-lama:  Berkunjunglah seperlunya dan jangan berlama-lama.  Rasulullah SAW mengajarkan untuk tidak menyusahkan tuan rumah.  Kita harus peka terhadap waktu dan kesibukan tuan rumah.  Jika sudah merasa cukup lama, segera pamit dengan sopan.

Mengucapkan salam:  Salam merupakan doa dan penghormatan bagi tuan rumah.  Rasulullah SAW selalu memulai pertemuan dengan salam.  Ucapkan salam dengan tulus dan ramah saat tiba dan saat hendak berpamitan.

Menjaga kebersihan:  Jagalah kebersihan diri dan lingkungan sekitar.  Hindari membuang sampah sembarangan atau membuat kekacauan di rumah tuan rumah.  Ini menunjukkan rasa tanggung jawab dan kepedulian kita terhadap kebersihan.

Menerima hidangan dengan tertib:  Jika tuan rumah menawarkan hidangan, terimalah dengan sopan dan makanlah secukupnya.  Janganlah berlebihan atau menolak dengan kasar.  Menikmati hidangan yang diberikan menunjukkan rasa syukur dan penghargaan kita kepada tuan rumah.

Memberikan hadiah atau buah tangan  (jika memungkinkan):  Memberikan hadiah kecil sebagai tanda terima kasih merupakan perbuatan yang terpuji.  Meskipun tidak wajib, namun hal ini menunjukkan perhatian dan rasa hormat kita kepada tuan rumah.

Berbicara yang baik:  Hindari perkataan yang tidak pantas, kasar, atau menyinggung perasaan tuan rumah dan orang lain yang ada di sana.  Jaga lisan kita dan bicaralah dengan sopan dan santun.

Dengan meneladani adab bertamu Rasulullah SAW, kita tidak hanya menunjukkan kesopanan, tetapi juga mempererat silaturahmi dan memperindah hubungan antar sesama.  Semoga kita semua dapat menjadi tamu yang baik dan dihargai di mana pun kita berada. #cu