Agama Samawi & Ardhi: Dua Jalur Kepercayaan dalam Sejarah Manusia


  • Sejak awal peradaban manusia, agama telah menjadi bagian tak terpisahkan dalam kehidupan sosial dan spiritual. Kepercayaan terhadap sesuatu yang lebih tinggi membawa manusia pada pencarian makna hidup, moralitas, dan keteraturan sosial. Dalam sejarah, agama berkembang dalam berbagai bentuk, namun secara umum dapat dikategorikan menjadi dua jalur utama, yaitu agama Samawi dan agama Ardhi. Keduanya memiliki karakteristik yang berbeda dalam hal asal-usul, ajaran, dan penyebarannya.

Agama Samawi diklaim berasal dari wahyu ilahi yang disampaikan kepada para nabi, sedangkan agama Ardhi berkembang dari budaya, tradisi, dan pemikiran manusia yang terbentuk secara evolutif dalam suatu masyarakat. Agama Samawi memiliki kitab suci yang dianggap sebagai firman Tuhan, sedangkan agama Ardhi lebih mengandalkan ajaran lisan, kitab filsafat, atau teks-teks keagamaan yang berkembang dari generasi ke generasi.

Agama Samawi bersifat monoteistik, yang berarti percaya kepada satu Tuhan yang mutlak dan transenden. Dalam Islam, Tuhan disebut Allah, dalam Kristen disebut Tuhan atau Allah, dan dalam Yahudi disebut Yahweh. Sebaliknya, agama Ardhi memiliki konsep ketuhanan yang lebih beragam, mulai dari politeistik (mempercayai banyak dewa) seperti dalam Hindu, panteistik (Tuhan sebagai bagian dari alam semesta), hingga beberapa yang bahkan tidak memiliki konsep ketuhanan yang jelas, seperti dalam beberapa ajaran Buddha.

Dalam agama Samawi, wahyu disampaikan melalui para nabi. Islam menerima wahyu melalui Nabi Muhammad SAW, yang tercatat dalam Al-Qur’an. Yahudi percaya bahwa Nabi Musa AS menerima Taurat, sementara Kristen menjadikan ajaran Nabi Isa AS (Yesus Kristus) sebagai inti dari Injil. Sementara itu, agama Ardhi seperti Hindu memiliki kitab suci Weda, Buddha memiliki Tripitaka, dan Konghucu memiliki kitab-kitab klasik seperti Analekta.

Agama Samawi berfokus pada hubungan manusia dengan Tuhan, ketaatan terhadap perintah-Nya, serta kehidupan setelah mati yang menjadi tujuan akhir keberadaan manusia. Di sisi lain, agama Ardhi lebih menekankan pada keseimbangan hidup di dunia, pengembangan kebijaksanaan, dan pencapaian harmoni dengan alam serta sesama manusia. Baik agama Samawi maupun Ardhi telah memberikan pengaruh besar terhadap budaya dan peradaban manusia. Agama Samawi banyak membentuk sistem hukum dan tatanan moral dalam masyarakat, sementara agama Ardhi sering kali lebih fleksibel dan berkembang dalam bentuk praktik budaya serta tradisi lokal. Ritual, perayaan keagamaan, dan nilai-nilai etika dalam kedua jenis agama ini menjadi bagian dari identitas banyak kelompok masyarakat di seluruh dunia.

Di dunia modern, pengaruh kedua jenis agama ini tetap terasa, meskipun dalam berbagai bentuk yang lebih adaptif. Globalisasi dan modernisasi telah membawa tantangan baru bagi pemeluk agama, tetapi juga membuka peluang bagi dialog antaragama serta pemahaman yang lebih luas tentang perbedaan keyakinan.

Agama Samawi dan Ardhi merupakan dua jalur utama kepercayaan yang telah membentuk sejarah manusia. Meskipun memiliki perbedaan mendasar dalam ajaran dan praktiknya, keduanya tetap memainkan peran penting dalam kehidupan spiritual dan sosial. Dalam dunia yang terus berkembang, pemahaman terhadap perbedaan ini dapat membantu menciptakan harmoni dan toleransi antarumat beragama.

Minggu, 23 Maret 2025