Belajar 10 Kebaikan Seekor Anjing
Sebagian umat Muslim mungkin menganggap hewan ini adalah hewan yang patut untuk diwaspadai atau bahkan sangat tidak elok sebagai binatang peliharaan. selain berbahaya, anjing juga dianggap sebagai hewan yang memicu najis sehingga dianggap sebagai hewan yang buruk. Para ulama juga menghukumi anjing sebagai hewan yang masuk ke dalam kategori hewan yang najis. Namun perlu diketahui bahwa para Ulama menghukumi anjing hanya sebatas hewan najis karena banyaknya kemudhorotan tidak sampai menghina hewan ini. Para ulama sadar bahwa anjing juga merupakan ciptaan Allah SWT. dan pasti memiliki hikmah dalam penciptaannya yang berguna bagi manusia yang mau mengambil pelajaran. mari kita Belajar Sepuluh Kebaikan dari seekor anjing.
Dikutip dari Imam Nawawi Al-Bantani dalam Kitab Fiqih Tasawuf "Kasyifatus Sajaa Fi Syarhi Safinatun Najah".
ﻓﻲ ﺍﻟﻜﻠﺐ ﻋﺸﺮ ﺧﺼﺎﻝ ﻣﺤﻤﻮﺩﺓ ﻳﻨﺒﻐﻲ ﻟﻠﻤﺆﻣﻦ ﺃﻥ ﻻ ﻳﺨﻠﻮ ﻣﻨﻬﺎ:
ﺃﻭﻟﻬﺎ: ﻻ ﻳﺰﺍﻝ ﺟﺎﺋﻌﺎً ﻭﻫﺬﻩ ﺻﻔﺎﺕ ﺍﻟﺼﺎﻟﺤﻴﻦ.
Pertama : Anjing selalu dalam keadaan lapar. hal ini merupakan sifat bagi orang-orang mukmin.
ﺍﻟﺜﺎﻧﻴﺔ: ﻻ ﻳﻨﺎﻡ ﻣﻦ ﺍﻟﻠﻴﻞ ﺇﻻ ﻗﻠﻴﻼً ﻭﻫﺬﻩ ﻣﻦ ﺻﻔﺎﺕ ﺍﻟﻤﺘﻬﺠﺪﻳﻦ.
Kedua : Anjing memiliki porsi tidur yang sedikit di malam hari. ini adalah sifat bagi orang-orang yang gemar melaksanakan sholat Tahajud.
ﺍﻟﺜﺎﻟﺜﺔ: ﻟﻮ ﻃﺮﺩ ﻓﻲ ﺍﻟﻴﻮﻡ ﺃﻟﻒ ﻣﺮﺓ ﻣﺎ ﺑﺮﺡ ﻋﻦ ﺑﺎﺏ ﺳﻴﺪﻩ ﻭﻫﺬﻩ ﻣﻦ ﻋﻼﻣﺎﺕ ﺍﻟﺼﺎﺩﻗﻴﻦ.
Ketiga : Andai anjing dibuang oleh majikannya sebanyak 1000 kali ia akan tetap dan setia. ini merupakan sifat bagi orang-orang yang jujur.
ﺍﻟﺮﺍﺑﻌﺔ: ﺇﺫﺍ ﻣﺎﺕ ﻟﻢ ﻳﺨﻠﻒ ﻣﻴﺮﺍﺛﺎً ﻭﻫﺬﻩ ﻣﻦ ﻋﻼﻣﺎﺕ ﺍﻟﺰﺍﻫﺪﻳﻦ.
Keempat : Saat anjing mati, ia tidak akan meninggalkan warisan sedikitpun kepada anaknya. hal ini menggambarkan sifat zuhud bagi orang muslim.
ﺍﻟﺨﺎﻣﺴﺔ: ﺃﻥ ﻳﻘﻨﻊ ﻣﻦ ﺍﻷﺭﺽ ﺑﺄﺩﻧﻰ ﻣﻮﺿﻊ ﻭﻫﺬﻩ ﻣﻦ ﻋﻼﻣﺎﺕ ﺍﻟﺮﺍﺿﻴﻦ.
Kelima : Anjing rela dan pasrah atas ketentuan Allah yang ditempatkan di tempat yang rendah. hal ini menggambarkan sifat bagi orang-orang yang Ridho atas ketetapan Allah SWT.
ﺍﻟﺴﺎﺩﺳﺔ: ﺃﻥ ﻳﻨﻈﺮ ﺇﻟﻰ ﻛﻞ ﻣﻦ ﻳﺮﻯ ﺣﺘﻰ ﻳﻄﺮﺡ ﻟﻪ ﻟﻘﻤﺔ ﻭﻫﺬﻩ ﻣﻦ ﺃﺧﻼﻕ ﺍﻟﻤﺴﺎﻛﻴﻦ.
Keenam : Anjing akan memandangi orang-orang yang melihatnya hingga mereka memberikan sejumlah makanan kepadanya. ini adalah sifatnya orang-orang miskin.
ﺍﻟﺴﺎﺑﻌﺔ: ﺃﻧﻪ ﻟﻮ ﻃﺮﺩ ﻭﺣﺜﻲ ﻋﻠﻴﻪ ﺍﻟﺘﺮﺍﺏ ﻓﻼ ﻳﻐﻀﺐ ﻭﻻ ﻳﺤﻘﺪ ﻭﻫﺬﻩ ﻣﻦ ﺃﺧﻼﻕ ﺍﻟﻌﺎﺷﻘﻴﻦ.
Ketujuh : Andai ia diusir dan dilempari dengan tanah maka ia tidak marah dan tidak dengki. ini adalah sifatnya para pencinta.
ﺍﻟﺜﺎﻣﻨﺔ: ﺇﺫﺍ ﻏﻠﺐ ﻋﻠﻰ ﻣﻮﺿﻌﻪ ﻳﺘﺮﻛﻪ ﻭﻳﺬﻫﺐ ﺇﻟﻰ ﻏﻴﺮﻩ ﻭﻫﺬﻩ ﻣﻦ ﺃﻓﻌﺎﻝ ﺍﻟﺤﺎﻣﺪﻳﻦ.
Kedelapan : Jika tempatnya di tempati oleh yang lain, anjing akan pergi mencari tempat yang lain. ini adalah sifatnya para pemuji.
ﺍﻟﺘﺎﺳﻌﺔ: ﺇﺫﺍ ﺃﺟﺪﻱ ﻟﻪ ﺃﻱ ﺃﻋﻄﻲ ﻟﻪ ﻟﻘﻤﺔ ﺃﻛﻠﻬﺎ ﻭﺑﺎﺕ ﻋﻠﻴﻬﺎ ﻭﻫﺬﻩ ﻣﻦ ﻋﻼﻣﺎﺕ ﺍﻟﻘﺎﻧﻌﻴﻦ.
Kesembilan : Jika anjing diberi makanan maka ia akan memakannya dan hanya memakan makanan yang diberikan kepadanya. ini adalah sifatnya orang-orang yang Qonaah.
ﺍﻟﻌﺎﺷﺮﺓ: ﺃﻧﻪ ﺇﺫﺍ ﺳﺎﻓﺮ ﻣﻦ ﺑﻠﺪ ﺇﻟﻰ ﻏﻴﺮﻫﺎ ﻟﻢ ﻳﺘﺰﻭﺩ ﻭﻫﺬﻩ ﻣﻦ ﻋﻼﻣﺎﺕ ﺍﻟﻤﺘﻮﻛﻠﻴﻦ ﺍﻧﺘﻬﻰ
Kesepuluh : Jika anjing pergi dari suatu wilayah kewilayah lainnya, ia tidak membawa perbekalan sedikitpun. ini merupakan sifat bagi orang-orang yang bertawakkal kepada Allah SWT.
Dari sini kita mengerti bahwa Allah menciptakan makhluknya bukan untuk dicaci dan dihinakan akan tetapi sebagai pelajaran kepada manusia agar selalu menjadi manusia yang tawaduk dan tidak sombong. lain dari hal itu terdapat kisah yang penuh hikmah dari seorang sufi besar bernama Abu Yazid Al-Busthomi sebagai berikut :
Seperti biasa, Abu Yazid suka berjalan sendiri di malam hari. Lalu ia melihat seekor anjing berjalan ke arahnya, anjingnya cuek aja jalan tidak menghiraukan sang Syech, namun ketika sudah lewat hampir dekat, Abu Yazid Al-Busthomi mengangkat gamisnya hawatir tersentuh anjing yang najis itu.
Spontan anjing itu berhenti dan memandangnya. Entah bagaimana Abu Yazid seperti mendengar anjing itu berkata padanya,
"Tubuhku kering tidak akan menyebabkan najis padamu, kalo pun engkau merasa terkena najis, engkau tinggal basuh 7x dengan air & tanah, maka najis di tubuhmu itu akan hilang. Namun jika engkau mengangkat gamismu karena menganggap dirimu yang berbaju badan manusia lebih mulia, dan menganggap diriku yang berbadan anjing ini najis dan hina, maka NAJIS yang menempel di HATI mu itu tidak akan BERSIH walau kau basuh dengan AIR 7 samudra".
Abu Yazid tersentak dan minta ma'af. Lalu sebagai permohonan ma'afnya dia mengajak anjing itu untuk bershahabat & jalan bersama. Tapi si anjing itu menolaknya.
"Engkau tidak pantas berjalan denganku, mereka yang memuliakanmu akan mencemoohmu dan melempari aku dengan batu. Aku tidak tau mengapa mereka menganggapku begitu hina, padahal aku berserah diri pada sang pencipta wujud ini, lihatlah aku juga tidak menyimpan dan membawa sebuah tulang pun, sedangkan engkau masih menyimpan sekarung gandum", lalu anjing itu pun berjalan meninggalkan abu yazid.
Abu Yazid masih terdiam, " Yaa Allahh, untuk berjalan dengan seekor anjing ciptaanMU saja aku tak pantas, bagaimana aku merasa pantas berjalan denganMU, ampuni aku dan sucikan hatiku dari NAJIS.
Wallahu A'lam bis Showab.