Kembali dari Rasa Keterlenaan



       Allah SWT. Memberi manusia anugrah terbesar berupa akal, dengan akal manusia dapat berperan sebagai hamba sekaligus berperan sebagai pemimpin di dunia. Namun,  pemanfaat akal tidak sepenuhnya digunakan oleh manusia untuk hal-hal kebaikan tapi manusia memanfaatkan akal sebagai eksploitasi dari kepentingan nafsu pribadinya sehingga berdampak pada kerugian manusia yang lain. kehadiran akal juga memberikan peluang manusia untuk menghalalkan segala cara demi memenuhi kebutuhan pribadinya hingga lupa bersyukur dan memohon hidayah kepada Allah SWT. Islam mengajarkan kepada kita untuk tidak pernah merasa aman dari tergelincir atau perbuatan dosa, selalulah meminta hidayah karena tidak semua manusia diberikan hidayah oleh Allah SWT. maka teruslah berdoa dan memohon Hidayah kepada Allah SWT. sebelum segala sesuatu tidak lagi dapat menolong dirimu.

{ یَوۡمَ لَا یَنفَعُ مَالࣱ وَلَا بَنُونَ }

"Dihari harta dan anak anak tidak lagi dapat bermanfaat (dihadapan Allah)"

إِلَّا مَنۡ أَتَى ٱللَّهَ بِقَلۡبࣲ سَلِیمࣲ 

"(Tidak ada yang selamat) kecuali orang-orang yang datang kepada Allah SWT. dengan membawa hati yang selamat."

Para mufassir mengatakan selamat dari 

1. Dam (الدم) : tidak mengalirkan darah (saling membunuh) sesama muslim

2. Dzam (الذم) : tidak saling mencaci sesama muslim

      Maka, hanya Taufiq dan Hidayahlah yang dapat menyelamatkanmu di hadapan Allah SWT. istri, suami, keluarga, anak, hartamu yang melimpah dll. tidak lagi bermanfaat di hadap Allah SWT. kecuali usaha dan amal kebaikan yang akan menolong. jangan sampai dirimu tertipu dari jalan-jalan yang nikmat tapi menyesatkan.

   Imam Fudloil bin Iyad mengatakan : 

عليك بطرق الهدى ولا تاثر بقلة السالكين واياك بطرق الضلالة ولا تختر بكثرة السالكين 

    "Hendaknya kalian tetap berada di jalan-jalan petunjuk dan jangan terpengaruh karena sedikitnya orang yang mengikuti, waspadalah jangan sampai menapaki jalan kesesatan dan jangan terlena sebab banyaknya para pengikut."

Sabda Nabi Muhammad SAW. dikutip dalam kitab Ihya Ulumiddin yaitu :

لا تجلسوا مع كل عالم إلا مع عالم يدعوكم من خمس إلى خمس : من الشك إلى اليقين ، ومن العداوة إلى النصيحة ، ومن الكبر إلى التواضع ، ومن الرياء إلى الإخلاص ، ومن الرغبة إلى الرهبة " ، أبو سعيد اسمه محمد بن عمرو بن حجر ، ورواه أيضا أحمد بن عبد الله عن شقيق .

Janganlah kalian duduk kepada setiap orang alim. Kecuali orang alim itu mengajak kalian dari 5 hal kepada 5 hal lainya.

1. Mengajakmu dari keraguan menuju yakin

2. Mengajakmu dari permusuhan menuju nasihat

3. Dari sombong menuju tawadlu'

4. Dari riya menuju ikhlas

5. Dari cinta dunia menuju zuhud (semangat ibadah)

      Perhatikan dengan siapa kalian duduk dan dengan siapa kalian bergaul. dengan memperhatikan beberapa keadaan di atas, maka in syaa Allah taufiq dan hidayah Allah akan menghampiri dirimu.